Jumat, 08 Juli 2011

Dampak "Social Network"

dunia sekarang itu kecil

manusia dalam evolusinya mengenal perkembangan maupun kemunduran, hari ini manusia moderen telah tercipta karena diakibatkan oleh kemajuan teknologi dari masa ke masa sepanjang sejarah hidup manusia,manusia tidak agi harus repot-repot mengantar surat dari belahan negara eropa ke asia melalui kapal pesiar yang memakan waktu puluhan hari, bahkan bulan sekarang pada era ini senjata manusia untuk mensiasati kebutuhan mobilitas hanya memegang sebuah alat yang bernama Handphone, dalam sekejab semua terkirim tanpa harus menunggu lama. pada tahun ditemukannya Internet pada awal 60'an oleh ilmuan IT seperti Thomas merril dan Roberts sebenarnya teori Fridman mengatakan bahwa esok pada abad 21 manusia akan dipermudah aksesnya dalam hidup oleh segala bentuk perkembangannya, Friedman mengatakan "Global Village"
mengemukakan tentang suatu bentuk baru struktur masyarakat dimana media elektronik akan menghubungakan seluruh dunia kedalam suatu system social politik budaya.ketika masyarakat hanya dihubungkan dengan satu perangkat yaitu internet maka kenginginan bersoaialisasi, tukar pikiran, visi, pertemanan akan lebih intensif. lalu kita anak-anak muda pada era millenium mualai mengenal "social networking" apa itu jejaring sosial adalah merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.sebenarnya social network menurut sumber yang saya peroleh dikenal dengan nama Community Memory, merupakan BBS publik paling pertama. Awalnya Community Memory dibuat untuk tujuan sharing informasi mengenai topik-topik tertentu. Tetapi lama kelamaan, akhirnya menjadi pusat pertukaran informasi. Karena Community Memory mampu mengumpulkan orang-orang dan memungkinkan mereka saling berhubungan dan berinteraksi maka Community Memory bisa dikategorikan sebagai social network. Dan karena dia muncul di awal tahun 1973, maka dia bisa menjadi salah satu kandidat terbaik sebagai layanan social network paling pertama. namun seiring berjalannya waktu pada era populer seperti tahun 1999-2000 kita disatukan melalui situs yang bernama Multiply, Friendster, Facebook, Yahoo messenger dll. kita dimanjakan dengan fitur-fitur menarik didalamnya seperti live chat, video streaming untuk Mempercepat komunikasi . Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat bersifat massa.

Analisa sosial

Menurut Piaget (Dalam Hurlock, 1996) remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Disini mencakup masalah kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Masa remaja adalah transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa, periode ini dianggap sebagai masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya pembentukan pribadi individu (Prabowo dkk, 1996). Dimana manuisa bisa saling bertukar idea tau sekedar menuangakan perasaan pada sebuah wadah teks maka sebenarnya satu per satu mereka telah menghilangkan beban strees yang menimpa dalam kehidupan kesehariaannya namun hal ini harus diimbangi dengan tolak ukur rasionalitas dan logika si pengguna situs Jejaring Sosial. Banyak sekali sekarang masalah juga yang ditimbulkan gara-gara sebuah kesan-dan pesan terhadap seseorang ataupun instansi misalnya: kasus Prita yang dianggap melecehkan Rumah sakit di Jakarta dimana anaknya dirawat padahal ia hanya mengungkapkan lewat jejaring social namun keesokkan harinya berita ini menjadi trend topic pada berita nasional. Dilain sisi kasus demi kasus jejaring sosial bisa dikatakan mengundang decak kagum, haru dan simpati walaupun semua ini harus dipertanggung jawabkan lewat undang-undang IT di Indonesia sendiri seperti yang dijelaskan pada pasal 27 Undang-undang IT : 1).Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. 2)Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. 4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman. Dikarenakan hal tersebut pengguna jejaring social haruslah berhati-hati untuk menulis apa yang ia kemukakan dalam dunia maya tanggung jawab besar ketika penikmat dibatasi oleh sistem yang sama-sama mengikat kebebasan berekspresi menurut saya pribadi. Munculnya undang-undang IT sebagaian dianggap angin lalu bagi penggila Jejaring Sosial karena mereka anggap Internet adalah rumah kedua setelah rumah fisik.

Akibat Situs Jejaring Sosial

Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul

Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.

Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan

Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun.

Menghamburkan Uang

Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.

Berkurangnya Waktu Belajar Siswa

Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.

Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.

“Bagi orang tua, saya sarankan untuk segera menghindarkan anak-anaknya yang belum berumur 13 tahun dari facebook atau jejaring sosial sejenis. Memang banyak games menarik di facebook yang bisa menggoda anak-anak. Namun tetap saja harus dihindari. Masih banyak games lain yang menarik dan bisa dimainkan tanpa harus jadi anggota facebook,” kata Nukman.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial. Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur.

kesimpulan

benarnya fenomena sosial apa yang membuat masyarakat percaya dan mau ikut terlibat dalam situs jejaring sosial tersebut?. Ada dua hal yang dijadikan dasar dari seorang individu mau dan terlibat dalam suatu situs jejaring sosial. Pertama adalah Opinion leader, seseorang yang secara informal mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain, yang orang lain tersebut merupakan para pencari pendapat. Biasanya orang-orang yang terkenal seperti artis, pejabat, atau idola lainnya yang mempunyai pengikut yang loyal, biasanya dibuktikan dengan fans (facebook) atau follower (twitter) yang banyak. Biasanya para opinion leader ini dipengaruhi oleh motif-motif seperti: Altruism, Perasaan untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Self-enhancement, Keinginan seseorang untuk memamerkan dirinya dengan menceritakan pengalaman dirinya. Economic reward, Menginginkan imbalan atas pendapat yang disampaikan. Express Emotion, Meluapkan emosi dengan menyampaikan perasaan yang ada didalam pikiran. Social benefit, Hasrat yang ada dalam diri seseorang untuk berinteraksi dan mendapatkan keuntungan dari interaksi tersebut. Advice Seeking, Mencari pendapat agar dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Yang kedua adalah Opinion receiver merupakan seseorang yang berusaha memenuhi kebutuhan informasinya dengan mencari dari pemimpin pendapat yang dipengaruhi oleh motif-motif seperti: Risk Reduction, Mencari pendapat dari orang lain untuk mengurangi resiko sebelum mengambil kemputusan. Reduction of Search Time, Mengurangi waktu dalam mencari sebuah informasi dengan melakukan pencarian informasi dari beberapa sumber. Learing about Product, Mencari informasi mengenai sebuah berita. Dissonance Reduction, Mengurangi tingkat ketidaksuaian informasi yang didapat dari berbagai sumber. Social Involvement, Harapan untuk dapat berperan aktif pada lingkungan sosial. Hal-hal tersebutlah yang kemudian membentuk suatu aktivitas komunikasi diantara individu dengan menggunakan media internet yang kemudian dinamakan Eletronik word of mouth. Masalah yang biasanya timbul adalah terkadang masyarakat kurang bisa menyaring arus informasi yang masuk, dikarena tidak adanya editor yang mengedit informasi dan data yang masuk (hoax), sehingga diperlukan sebuah kebijakan khusus dari setiap individu agar dapat menyaring semua informasi baik itu berita atau data yang masuk kedalam situs kita sehingga tidak merugikan kita sebagai pengguna situs jejaring sosial.

Terlepas dari pengaruh positif dan negative dari penggunaan jejaring sosial semua tergantung dari diri kita masing-masing. Jejaring social seperti Facebook, Twitter dll, saat ini telah menjadi fenomena baru di dunia sebagai media berkomunikasi.


Sumber : http://www.computesta.com/blog/sejarah-layanan-social-network.rb

http://www.scribd.com/doc/15935904/UU-tentang-IT

http://www.kompas.com/Berjejaring Sosial Itu Butuh Kedewasaan.


.